“Tapi tujuan saya membudidayakan lele
bersama kawan-kawan agar para pemuda di Kampung Tri Mulya Jaya dapat
berpikir kreatif. Artinya tidak menghabiskan waktu berjam-jam di
warung kopi atau hanya asyik bermain game. Itu sebabnya kami membuat
kelompok budidaya ikan lele,” ujar Ketua Kelompok Budidaya ikan lele
ini, penuh semangat.
Tri Wahyudi mengaku memperoleh ilmu
budidaya ikan lele di beberapa sumber yang sudah berhasil melakukan
budidaya ikan lele. Setelah mendapatkan ilmu dan dukungan dari
beberapa sumber, ia kemudian mengumpulkan beberapa pemuda dan membuat
kelompok budidaya ikan lele.
Setelah mengumpulkan modal dari anggota,
kemudian Tri Wahyudi dan Suhar membuat kolam bersama pemuda yang lain
dengan cara di gali manual. Kolam berukuran 4×5 meter itu digali tepat
di belakang pekarangan rumah.
“Kami tidak pernah mengajukan proposal
ke dinas terkait atau bank untuk mendapatkan modal usaha. Kami cuma
diberikan ilmu dan motivasi. Sedangkan modal untuk membuat kolam,
membeli benih, dan pakan kami kumpulkan dari kelompok. Saya akan
membuktikan tanpa bantuan pun kami bisa mengembangkan usaha
tersebut,” katanya.
Sembari
terus menggali kolam, Tri Wahyudi banyak bercerita tentang kisah
hidupnya. Ia mengaku pernah bekerja di beberapa perusahaan swasta
di Lampung Tapi karena Tri Wahyudi dan Suhar mengaku tidak bisa bekerja
di bawah komando orang lain dan terikat dengan waktu, sehingga
pekerjaan itu ditinggalkan dan memilih usaha sendiri.
Selain membudiyakan lele untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari, ia menderes karet di kebun masyarakat Kampung.
Ia mengaku bekerja sebagai buruh deres,” ujar pria kelahiran Tulang
Bawang ini dengan nada santai.
Tri Wahyudi berpesan kepada pemuda agar
berpikir lebih kreatif dan jika sudah selesai kuliah jangan menunggu
lowongan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Tapi harus
memulai usaha sendiri tanpa tergantung sama orang lain.
“Dengan demikian pemuda juga terbebas dari narkoba. Kita harus berpikir positif,” tambah Tri Wahyudi .
Posting Komentar